Langkah ini diikuti oleh arus keluar ETF Bitcoin senilai US$ 800 juta dalam satu hari, penarikan terbesar kedua dalam sejarah ETF kripto.
Meski demikian, sejumlah analis tetap melihat struktur pasar kripto tetap solid. Fyqieh menyebutkan, pasar masih dalam fase penyesuaian wajar, bukan keruntuhan struktural.
Sentimen jangka panjang tetap ditopang oleh tren investasi institusional dan adopsi perbendaharaan korporasi terhadap aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Toncoin, dan Solana.
Sementara itu, Ethereum (ETH) juga menunjukkan pelemahan. Harga ETH masih bergerak sideways antara $3.524 hingga $3.859 sejak 21 Juli. Tidak adanya dorongan kuat dari sisi leverage dan akumulasi paus membuat potensi breakout tertunda.
BACA JUGA:Pasar Kripto Waspada, Bitcoin Bertahan, Altseason Mulai Terlihat
“Ethereum saat ini berada dalam fase ketidakpastian teknikal. Rasio leverage yang menurun dan arus bersih negatif dari pemegang besar mencerminkan sikap hati-hati pasar,” kata Fyqieh.
Jika support di US$ 3.524 jebol, ETH bisa turun menuju $3.067. Namun, peluang rebound ke atas $4.000 tetap terbuka jika terjadi lonjakan volume atau katalis baru dari sisi makro atau ekosistem DeFi,” ungkap Fyqieh.
Data dari CryptoQuant dan IntoTheBlock menunjukkan, aktivitas spekulatif melemah, dan investor besar mengurangi eksposur mereka terhadap ETH. Hal ini membuat Ethereum semakin bergantung pada sentimen pasar secara keseluruhan dan narasi fundamental baru untuk kembali menguat.
Meskipun tekanan jangka pendek sangat nyata, para analis percaya bahwa siklus bull market belum berakhir. Koreksi saat ini dinilai sebagai fase pendinginan pasar pasca euforia kuartal sebelumnya.
BACA JUGA:Tips Bijak Menabung dari Bank Neo Commerce, Baca Info Ini
Dengan masih kuatnya narasi institusional dan fundamental blockchain yang berkembang, pasar kripto masih memiliki ruang untuk tumbuh. Namun, pelaku pasar disarankan untuk lebih selektif dan mempertimbangkan manajemen risiko secara serius, terutama menjelang potensi katalis global seperti kebijakan The Fed atau adopsi regulasi baru.