Begini Cara Meinar Dwi Yantie Mengenang Makna Hari Pahlawan
Meinar Dwi Yantie (dua dari kiri) bersama Wakil Uskup Romo Kolonel Yos Bintoro (dua dari kanan) bersama pengurus Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI), Keuskupan untuk Umat Katolik di Lingkungan TNI dan Polri.-Weradio.co.id-Rio Winto
JAKARTA, Weradio.co. id - Momen bersejarah Hari Pahlawan tahun ini, bagi Meinar Dwi Yantie, bukan hanya sekadar peringatan. Tetapi, ada makna penting lainnya yang tersembunyi, yaitu perjalanan batin yang menggugah dan menenangkan jiwa.
Meinar untuk kali pertama mengikuti Misa Kudus Peringatan Hari Pahlawan yang digelar oleh Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI), Keuskupan untuk Umat Katolik di Lingkungan TNI dan Polri, di Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, Paroki, Katedral Jakarta, Selasa, 11 November 2025.
Misa yang dipimpin Uskup untuk umat Katolik di lingkungan TNI-Polri, Kardinal Ignatius Suharyo, didampingi Wakil Uskup Romo Kolonel Yos Bintoro itu berlangsung dalam suasana penuh khidmat dan haru.
Apalagi, ketika lagu-lagu perjuangan mengiringi prosesi masuk para imam dari empat matra, TNI AD, AL, AU, dan Polri, hati Meinar pun bergetar.
BACA JUGA:Kuartal III 2025 Gemilang, Laba Bersih BNC Tembus Rp 464 Miliar
Meinar menyaksikan bagaimana semangat kebangsaan dan kekudusan iman berpadu indah dalam satu langkah bersama menuju Altar Tuhan.
"Pengalaman ini sungguh luar biasa. Rasanya berbeda sekali ketika lagu nasional bergema di dalam gereja, membawa suasana sakral yang sekaligus menyala oleh cinta tanah air. Aku merasa kecil di hadapan sejarah, tapi juga dekat dengan Tuhan," tutur Meinar lirih seperti dilansir Askara.co.
Tatapan Meinar sempat terpaku pada deretan foto para pahlawan Katolik yang terpajang di dalam gereja. Wajah-wajah penuh keteguhan dan pengorbanan itu menyalakan kembali rasa bangganya sebagai bagian dari bangsa yang besar karena para pejuang yang setia hingga akhir.
"Momen itu membuatku semakin khusyuk. Sejenak aku merenung, siapa pahlawan sejati dalam hidupku?" tanya Meinar dalam hati.
BACA JUGA:Suku Bunga AS Turun, Harga Bitcoin Bisa Tembus Rp 2 Miliar Lagi?
Pertanyaan itu membawanya pada satu nama yang selalu hidup di hatinya, Alm Brigjen TNI (Purn) Nanno Purmono, sang ayah tercinta. "Beliau adalah cinta pertamaku, pahlawan dalam hidupku," ungkap Meinar.
"Papa lahir dari keluarga muslim, namun setia menapaki panggilannya sebagai Katolik hingga akhir hayat. Sebagai prajurit TNI AD, dia bertugas di berbagai daerah konflik dan pernah menjadi Atase Pertahanan di KBRI Singapura tahun 1997-2000," cerita Meinar.
Dengan mata yang mulai basah, Meinar mengenang bagaimana sosok ayahnya mengajarkan arti keteguhan dan pengabdian tanpa pamrih.
"Dari Papa, aku belajar bahwa menjadi pahlawan bukan hanya soal berjuang di medan perang, tapi juga tentang setia pada kebenaran, iman, dan panggilan hidup," jelasnya.