Dengan AI Transjakarta tidak Lagi Andalkan Intuisi dalam Mengambil Keputusan

Ilustrasi: PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) kini mulai menggunakan teknologi AI dalam kebijakannya. --Antaranews com/Putra M. Akbar/rwa/pri.
JAKARTA, Weradio.co.id - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) tidak lagi mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan. Mereka akan melakukannya dengan berbasis prediksi dan data akurat.
Direktur Sistem Teknologi Informasi dan Pelayanan Transjakarta, Raditya Maulana Rusdi mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Kamis, 10 Juli 2025.
Ini terkait dengan langkah Transjakarta memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk penjadwalan otomatis armada sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Menurut Raditya Maulana Rusdi, penjadwalan ini didapatkan dari analisis AI terhadap pola mobilitas pelanggan di setiap halte dan armada berdasarkan data historis.
BACA JUGA:Ketika Dua Visioner Menyatu dalam Pameran Staging Desire di Komunitas Salihara
Penjadwalan tersebut kemudian dikirimkan langsung ke unit on board (OBU) pada setiap bus, menciptakan integrasi menyeluruh antara pusat komando dan operasional lapangan.
“Dengan penerapan AI, kami tidak lagi mengandalkan intuisi semata, tetapi mengambil keputusan berbasis prediksi dan data akurat," ujar Raditya sebagaimana dilansir Antaranews.com yang dibaca Weradio.co.id, Kamis, 10 Juli 2025.
Menurut Raditya, pemandangan halte kosong dengan bus-bus kosong yang datang akan menjadi semakin langka. Selain itu, distribusi armada akan jauh lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Raditya meyakini, efisiensi bukan hanya berdampak pada peningkatan layanan, tetapi juga pada pengelolaan anggaran publik yang lebih bertanggung jawab.
BACA JUGA:Jalin Hubungan Humanis dengan Masyarakat Adat, Brigjen Pardosi Dipuji Tokoh Papua
“Teknologi AI membuka babak baru dalam pengelolaan transportasi publik yang berkelanjutan," kata Raditya.
Transjakarta juga mengimplementasikan AI dalam aplikasi TJ:Transjakarta. Aplikasi ini sudah diluncurkan sejak 4 September 2024 dan kini sudah diunduh lebih dari satu juta kali.
Aplikasi ini memungkinkan pelanggan mengakses informasi layanan secara real-time, mulai dari estimasi waktu kedatangan bus, pelacakan armada, hingga fitur perencanaan perjalanan yang membantu memangkas waktu tunggu secara signifikan.