Mengerikan! Hasil Rontgen Paru-paru Pasien Covid-19 Usai Divaksin dan Belum, Dokter Asal China Ungkap Hal Ini Sebenarnya

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 110
Backtrace:
File: /home/bansosme/weradio.co.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 110
Function: array_multisort
File: /home/bansosme/weradio.co.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 555
Function: view
File: /home/bansosme/weradio.co.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Hasil Foto rontgen paru-paru yang terpapar Covid-19||Facebook Dr. Anne Gabriel-Chan
WERADIO.CO.ID - Dalam unggahan foto tersebut, dokter itu menjelaskan hasil dari kedua paru-paru yang ternyata terlihat nyata perbedaannya.
"Ketika kita mulai melihat peningkatan kasus COVID-19 lagi, saya ingin membagikan beberapa pasien kami yang baru saja dirawat hari ini. Ini adalah pasien nyata dan saya berbicara dari pengalaman klinis," tutur dr. Anna melalui postingannya.
Lantas dr. Anne Gabriel-Chan menjelaskan bahwa saat ini ada 4 pasien yang rawat dikarenakan terpapar Covid-19.
BACA JUGA:Ngeri-Ngeri Sedep! Gorengan Dibungkus Kertas Bekas Hasil Tes PCR Covid-19, Netizen Langsung Heboh!
Dr. Anne juga perlihatkan dan membandingkan kondisi paru-paru dari 4 pasien tersebut.
Menurut dr. Anne Gabriel-Chan, tiga di antara foto rontgen yang dibagikannya memiliki kasus ringan hingga tanpa gejala karena sudah divakin
Hasil Foto Rontgen Paru-paru yang sudah vaksin||Facebook Dr. Anne Gabriel-Chan
4 orang yang terpapar Covid-19, 3 orang sudah mendapat vaksin Sinovac, Astrazeneca dan Pfizer, dan 1 orang yang belum mendapatkan vaksin.
"4 pasien dirawat karena COVID 19, 3 pasien ringan hingga hampir tanpa gejala dan 1 pasien terengah-engah dan langsung dirawat di ICU."
"Mengingatkan semua orang bahwa 3 pasien yang ringan hingga tanpa gejala adalah:
1. VAKSINASI SEPENUHNYA (selesai 2 dosis dan MINIMAL
2 minggu dari dosis ke-2) 2. Memiliki platform dan merek vaksin yang berbeda."
Sumber: