Jalin Hubungan Humanis dengan Masyarakat Adat, Brigjen Pardosi Dipuji Tokoh Papua

Jalin Hubungan Humanis dengan Masyarakat Adat, Brigjen Pardosi Dipuji Tokoh Papua

Kinerja Brigjen TNI Marinir F.J.H Pardosi (kanan) sebagai Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) X/Jayapura menuai pujian dari berbagai elemen masyarakat Papua.-Weradio.co.id-Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) X/Jayapura

JAYAPURA, Weradio.co.id - Kinerja Brigjen TNI Marinir F.J.H Pardosi sebagai Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) X/Jayapura menuai pujian dari berbagai elemen masyarakat Papua

Kepemimpinan Brigjen Pardosi dinilai membawa pendekatan baru yang lebih humanis, terbuka, dan berakar pada kearifan lokal. Mulai dari sinergi dengan masyarakat adat, partisipasi aktif dalam kegiatan sosial, hingga menjaga stabilitas kawasan maritim dengan pendekatan budaya dan edukatif.

Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua, Nerlince Wamuar, SE, M.Pd., menyebut hubungan Lantamal X dengan masyarakat adat berjalan sangat baik. Bahkan, menurutnya, Brigjen Pardosi adalah pemimpin yang tidak berjarak.

"Beliau hebat, sebagai orang nomor satu di Lantamal X, mau datang langsung ke kantor MRP. Itu suatu kehormatan bagi kami. Hubungan kami jadi sangat baik sejak saat itu," ujar Nerlince dalam keterangan yang dibaca Weradio.co.id, Kamis, 10 Juli 2025.

BACA JUGA:Ketika Dua Visioner Menyatu dalam Pameran Staging Desire di Komunitas Salihara

Nerlince menambahkan, Brigjen Pardosi sangat dekat dengan masyarakat adat, tidak hanya dalam bentuk komunikasi, tapi juga keterlibatan langsung dalam kegiatan seperti penanaman mangrove, penanaman jagung, serta aksi bersih sungai dan pantai.

Yang paling membanggakan, kata Nerlince, adalah inisiatif Brigjen Pardosi yang mengusulkan penggunaan nama lokal untuk Lantamal Jayapura, menggantikan istilah berbahasa Sanskerta.

"Itu sangat luar biasa. Beliau punya keberpihakan pada kearifan lokal," tambah Nerlince.

Apresiasi serupa disampaikan oleh tokoh adat Papua, Melly Auwy. Dia menilai Brigjen Pardosi pantas diberi penghargaan atas kedekatannya dengan masyarakat adat.

BACA JUGA:Bapak Aing, Fenomena Kepemimpinan 5.0, Modul Pelatihan Kepemimpinan untuk Generasi Muda

"Saya sendiri ikut melihat bagaimana beliau duduk bersama para-para adat, berdiskusi dan mendengarkan dengan hati. Itu bukan hal yang biasa dilakukan pemimpin militer," ungkap Melly.

Melly menambahkan, masyarakat adat merasa lebih dihargai dan dilibatkan. Ia berharap komunikasi yang telah terjalin terus dipertahankan dan diperkuat untuk masa depan yang lebih baik.

"Kehadiran Brigjen Pardosi diterima alam Papua, para leluhur, dan diberkati Tuhan," pungkasnya.

Sisi Antropologis dan Sosiologis