Ini Dia! Kiat Dokter Barun bagi Orang Tua untuk Tingkatkan Perkembangan Otak Anak

Ilustrasi: Anak-anak bermain di luar ruangan membantu mereka berpikir, berkreasi, dan belajar. -Weradio co id-Istimewa
JAKARTA, Weradio.co.id - Orang tua hendaknya memprioritaskan pola makan yang ramah otak terhadap anak. Sebab, nutrisi memiliki efek langsung pada cara kerja otak.
Mengutip Hindustan Times, Selasa (22/7), sebagaimana dilansir Antaranews.com yang dibaca Weradio.co.id, pada masa kanak-kanak otak selalu dalam tahap perkembangan. Sehingga sangat penting bagi orang tua untuk memberikan nutrisi dan mengajarkan gaya hidup yang tepat.
Agar supaya anak-anak dapat mengingat, tetap fokus, dan mengendalikan emosi, mereka membutuhkan pola makan seimbang yang mengandung asam lemak omega-3, antioksidan dalam buah beri dan sayuran hijau, serta zat besi dalam kacang lentil dan telur.
Konsultan Senior Neurologi dan Epilepsi di Artemis Hospital, India, dr. Vivek Barun menyarankan untuk menjauhi camilan olahan, minuman manis, dan terlalu banyak kafein, karena dapat membuat anak merasa tidak enak badan dan sulit berkonsentrasi.
BACA JUGA:Pemprov DKI Ajak Forum Anak Terlibat dalam Sosialisasi Kekerasan terhadap Anak
Menurut Barun, hal tersebut di atas merupakan salah satu dari lima kegiatan menarik bersama anak yang bisa dicoba orang tua untuk mengoptimalkan perkembangan otak buah hati mereka.
Kata Barun, keputusan yang dibuat orang tua, mulai dari makanan yang dikonsumsi anak sampai jadwal tidur mereka akan berdampak besar pada perkembangan otak anak.
Kegiatan yang kedua adalah mengajak anak untuk berolahraga guna memperlancar aliran darah ke otak. Ini dapat meningkatkan suasana hati dan kinerja kognitif. Aktivitas yang disarankan antara lain berenang, bersepeda, berlari, atau bahkan menari, yang baik untuk melatih anak mengingat dan berkonsentrasi. Kegiatan ini bisa dilakukan setidaknya selama satu jam setiap hari.
Yang ketiga, lanjut Barun, membatasi anak untuk berkegiatan di depan layar karena dapat memperlambat pertumbuhan otak dan membuat anak sulit tidur serta mengganggu kemampuan berbicara.
Sebaliknya, biarkan anak-anak bermain dengan mainan fisik, membaca buku, mengerjakan teka-teki, dan bermain di luar ruangan untuk membantu mereka berpikir, berkreasi, dan belajar.
BACA JUGA:Tips Kemenkes untuk Masyarakat yang Ingin Cek Kesehatan Lewat ChatGPT, Emang Bisa?
Keempat, tekankan pula pada anak bahwa waktu tidur penting untuk mengingat dan mengendalikan emosi. Anak-anak berusia antara 6 dan 12 tahun membutuhkan 9 hingga 12 jam tidur setiap malam.
Untuk itu, jaga waktu tidur yang teratur, kurangi waktu menonton layar sebelum tidur, dan jadikan kamar tidur tempat yang tenang untuk tidur.
Yang kelima, orang tua menjalin hubungan emosional dan komunikasi dengan anak. Otak sosial dan emosional anak berkembang ketika mereka memiliki ikatan emosional yang kuat dan dapat berkomunikasi dengan mudah.