Berikan Pendampingan Batik Ramah Lingkungan, BNI Dorong Keberlanjutan dan Ekonomi Kerakyatan

Berikan Pendampingan Batik Ramah Lingkungan, BNI Dorong Keberlanjutan dan Ekonomi Kerakyatan

BNI memperkenalkan bahan baku alternatif yang ramah lingkungan, malam sawit berbasis stearin, kepada perajin batik di Kampung Batik Giriloyo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. -Weradio.co.id-BNI

JAKARTA, Weradio.co.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperkenalkan bahan baku alternatif yang ramah lingkungan, malam sawit berbasis stearin, kepada perajin batik di Kampung Batik Giriloyo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Inisiatif ini merupakan bagian dari program Pendampingan Batik Berkelanjutan untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan sekaligus mendukung praktik keberlanjutan di sektor UMKM.

Program ini merupakan hasil kolaborasi BNI dengan Center for Entrepreneurship, Change, and Third Sector (CECT) Sustainability Universitas Trisakti serta Komunitas Batik Giriloyo

Bahan baru ini diperkenalkan untuk menggantikan malam parafin berbasis minyak bumi yang tidak terbarukan dan selama ini banyak digunakan para perajin.

BACA JUGA:BNI Xpora Bantu UMKM Furniture Klaten Tembus Pasar Global

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menegaskan, program ini sejalan dengan komitmen BNI dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dan mendorong UMKM naik kelas. 

"Dengan mendampingi perajin batik, BNI tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menciptakan daya saing baru yang berbasis inovasi ramah lingkungan," ujar Okki dalam keterangan resmi yang dibaca Weradio.co.id, Selasa, 16 September 2025.

Inisiatif serupa sebelumnya telah sukses diterapkan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL) bersama Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) di Kampung Batik Laweyan, Surakarta, sejak 2022. 

BNI memperkuat pendampingan pelaku usaha, terutama di skala mikro dan kecil serta literasi keuangan dan produk/jasa perbankan BNI. 

BACA JUGA:Strategi BNI Perkuat Dukungan UMKM lewat Kredit Produktif dan Inovasi Digital

Keberhasilan itu kini diperluas ke Giriloyodengan melibatkan fasilitator langsung dari perajin Laweyan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Okki menambahkan, pendampingan ini merupakan upaya nyata BNI untuk memperkuat inovasi perajin batik lokal sekaligus menjaga warisan budaya. 

"Program yang diinisiasi BNI ini melanjutkan formulasi stearin hasil inovasi perajin Laweyan bersama RSPO," jelas Okki.

Lebih dari sekadar perubahan bahan baku, program ini dicanangkan untuk memperkuat rantai nilai lokal dan mendukung pariwisata berkelanjutan.