Pemerintah Percepat Pembangunan Gudang Koperasi Merah Putih

Pemerintah Percepat Pembangunan Gudang Koperasi Merah Putih

Deputi Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM, Henra Saragih, menegaskan pentingnya percepatan operasionalisasi KDKMP agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat.-weradio.co.id-Koperasi Kana

SAMOSIR, Weradio.co.id — Pemerintah terus mempercepat langkah membangun ekonomi dari desa. Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 17 Tahun 2025, pemerintah menugaskan percepatan pembangunan fisik, gerai, dan gudang bagi Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di seluruh Indonesia.

Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya besar memperluas infrastruktur koperasi dan memastikan pemerataan ekonomi yang berakar dari desa. Deputi Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM, Henra Saragih, menegaskan pentingnya percepatan operasionalisasi KDKMP agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat.

“Gudang dan gerai ini akan menjadi infrastruktur penting yang menggerakkan ekonomi koperasi di desa. Semakin cepat dijalankan, semakin cepat pula dampaknya bagi masyarakat,” ujar Henra saat membuka Workshop Percepatan Operasionalisasi KDKMP se-Kabupaten Samosir, di Pangururan, Sabtu 25 Oktober 2025.

Workshop tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk, sejumlah mitra koperasi seperti Koperasi Kana, KSP Makmur Mandiri, KSP Nasari, Kopdit Pintu Air, serta perwakilan dari 134 koperasi desa.

Henra menjelaskan, pembangunan gudang berukuran maksimal 1.000 meter persegi akan dilaksanakan oleh PT Agrinas Pangan Nusantara, dengan dukungan pembiayaan  hingga Rp3 miliar per gudang melalui bank-bank Himbara. Program ini juga telah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Inpres Nomor 9 Tahun 2025.

Ia mengungkapkan, baru sekitar 1 persen koperasi di Samosir yang mengajukan pembiayaan. Karena itu, pemerintah menyiapkan pendampingan pada empat fokus utama: aktivasi SIMKOPDES, pembentukan gerai koperasi, penyusunan proposal pembiayaan Himbara, dan kemitraan dengan BUMN.

Henra juga mengajak masyarakat untuk aktif menjadi anggota koperasi. “Kalau separuh dari 150 ribu penduduk Samosir menabung di koperasi, perputaran modalnya bisa mencapai miliaran rupiah,” katanya.

“KDKMP diharapkan tumbuh menjadi pilar kemandirian ekonomi desa yang berlandaskan semangat gotong royong,” ujar Henra menutup sambutannya.

Koperasi Kana Dorong Kolaborasi dan Efisiensi Distribusi

Di forum yang sama, Koperasi Kana memperkenalkan Program Koperasi Manis, sebuah inisiatif yang mengajak koperasi desa di seluruh Indonesia untuk bersinergi memperkuat rantai distribusi bahan pangan — terutama gula putih.

Sebagai bentuk komitmen, Koperasi Kana menyediakan pendanaan operasional sebesar Rp. 2 juta per bulan untuk setiap KDKMP yang bergabung. Selain itu, produk sembako disalurkan melalui sistem konsinyasi tanpa uang muka (DP), dengan potensi transaksi hingga Rp. 200 juta per bulan per koperasi.

Skema ini dirancang untuk membantu koperasi menjaga kesehatan arus kas (cash flow), mengurangi risiko finansial, sekaligus mempercepat perputaran barang kebutuhan pokok di tingkat lokal.

Perwakilan Koperasi Kana, Anggara Putra Priwardana, menilai langkah pemerintah membangun gudang dan gerai koperasi akan menjadi fondasi penting dalam memperkuat logistik pangan nasional.

“Fasilitas fisik yang dibangun pemerintah bisa menjadi tulang punggung distribusi pangan. Melalui Program Koperasi Manis, koperasi-koperasi desa dapat mengelolanya bersama sebagai pusat distribusi,” jelas Anggara.