Fadli Zon Sebut Punden Berundak Gunung Padang Adalah Piramida Indonesia

Fadli Zon Sebut Punden Berundak Gunung Padang Adalah Piramida Indonesia

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, Situs Gunung Padang sebagai punden berundak menjadi Piramida Indonesia.-Weradio.co.id-Kementerian Kebudayaan

JAKARTA, Weradio.co.id - Tim Kajian dan Pemugaran Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional Gunung Padang tengah menyusun rencana besar untuk pelestarian Situs purbakala di Cianjur, Jawa Barat

Melalui kegiatan konsinyering yang digelar di Jakarta pada 2-5 Oktober 2025, tim mengumpulkan hasil kajian terdahulu sekaligus merumuskan langkah pemugaran ke depan.

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Direktur Warisan Budaya, serta perwakilan berbagai lembaga pelestarian dan museum nasional.

Fadli Zon menyebut Situs Gunung Padang sebagai punden berundak yang menjadi Piramida Indonesia. Dia berharap proses kajian dan pemugaran berjalan lancar dan hasilnya dapat menjadi kebanggaan bangsa.

BACA JUGA:BNI Dukung Dana Lestari ITB lewat wondr ITB Ultra Marathon 2025

"Gunung Padang adalah punden berundak, dan punden berundak adalah Piramida Indonesia. Kita ingin hasil kajian ini memperkuat jati diri dan kebanggaan nasional," ujar Fadli Zon dalam keterangan resmi yang dibaca Weradio.co.id, Senin, 6 Oktober 2025.

Ketua Tim Kajian dan Pemugaran Situs Gunung Padang, Ali Akbar, menjelaskan, tim bekerja secara saksama dan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemugaran akan dilakukan bertahap dengan memprioritaskan penguatan lereng bukit di area situs.

"Lereng yang curam akan diperkuat untuk mencegah atau mengurangi longsor. Pada masa prasejarah, area lereng sudah diperkuat dengan susunan batu, tetapi sebagian kini telah rubuh," jelas Fadli Zon.

Selain itu, tim menemukan adanya potensi sumber batuan columnar joint, batu berbentuk kolom heksagonal yang menjadi ciri khas struktur Gunung Padang, di dua lokasi, Ciukir (selatan situs) dan Pasir Pogor (utara situs).

BACA JUGA:Suku Bunga AS Turun, Harga Bitcoin Bisa Tembus Rp 2 Miliar Lagi?

Dari hasil kajian terbaru, batuan di Ciukir menunjukkan kesamaan bentuk dan ukuran dengan yang terdapat di situs utama. Analisis laboratorium akan dilakukan untuk memastikan kesesuaian material tersebut sebagai bagian dari proses pemugaran.

Langkah pemugaran ini menjadi bagian penting dari upaya pelindungan dan pelestarian situs yang disebut-sebut sebagai struktur megalitik terbesar di Asia Tenggara.