Rusia Ngeyel, Donald Trump Ancam Bantu Ukraina dengan Rudal Tomahawk Jarak Jauh

Rusia Ngeyel, Donald Trump Ancam Bantu Ukraina dengan Rudal Tomahawk Jarak Jauh

Rudal Tomahawk siap dikirim ke Ukraina-X-

JAKARTA,Weradio.co.id - Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mengirim rudal jelajah jarak jauh Tomahawk ke Ukraina.

Ketika ditanya oleh wartawan di Air Force One pada hari Minggu apakah ia akan memberikan rudal Tomahawk kepada Kyiv, seperti dilansir BBC.com yang dibaca Weradio.co.id, Trump menjawab: "Kita lihat saja nanti... mungkin saja". Rudal-rudal itu akan menjadi "langkah agresi baru" dalam perang Ukraina dengan Rusia, ujarnya.

Komentar tersebut menyusul panggilan telepon pada akhir pekan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang mendorong peningkatan kemampuan militer untuk melancarkan serangan balasan terhadap Rusia.

Moskow sebelumnya telah memperingatkan Washington agar tidak memberikan rudal jarak jauh kepada Kyiv, dengan mengatakan hal itu akan menyebabkan eskalasi besar dalam konflik dan memperburuk hubungan AS-Rusia.

BACA JUGA:Kylian Mbappe: Saya Masih Suka Minta Nasihat dari Ronaldo

Rudal Tomahawk memiliki jangkauan 2.500 km (1.500 mil), yang akan membuat Moskow berada dalam jangkauan Ukraina.

Trump mengatakan ia mungkin akan berbicara dengan Rusia tentang Tomahawk yang diminta oleh Ukraina.

"Saya mungkin akan memberi tahu mereka [Rusia] bahwa jika perang tidak terselesaikan, kami mungkin saja, kami mungkin tidak, tetapi kami mungkin melakukannya."

"Apakah mereka [Rusia] ingin Tomahawk diarahkan ke arah mereka? Saya rasa tidak," tambah presiden AS.

BACA JUGA:Gubernur DKI Pramono Anung Minta Baliho dan Bendera Partai yang Berserakan Segera Dibersihkan

Rusia Khawatir

Pada hari Minggu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa topik Tomahawk merupakan "kekhawatiran yang sangat besar" bagi Rusia. "Sekarang benar-benar momen yang sangat dramatis mengingat ketegangan meningkat dari semua pihak," ujarnya.

Pada bulan September, Peskov menepis ancaman Tomahawk, dengan mengatakan bahwa rudal tersebut tidak akan mampu "mengubah dinamika" perang.

Namun dalam komentarnya pada hari Minggu, ia mencatat bahwa jika Tomahawk diluncurkan ke Rusia, Moskow tidak akan dapat mengetahui apakah rudal tersebut membawa hulu ledak nuklir.