Catatan Kecil dari Seremoni Pemberian Bea Siswa JHL Merah Putih Kasih
Gedung Rektorat Unhas, Selasa 28 Oktober 2025, pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara JHL Foundation dengan Rektor Unhas, serta Kesepakatan Kerjasama dengan Dekan Fakultas Pertanian.-weradio.co.id-JHL Group
BACA JUGA:Dari Gedung Katholieke Jongenlingen Bond Menuju Semangat Persatuan Bangsa
”Sayangnya, lahan-lahan pertanian yang sangat luas ini masih belum digarap dengan baik. Bahkan, salah dalam mengelolanya. Belum lagi, banyak anak muda yang tidak mau menjadi petani. Karena hidup petani saat ini masih jauh dari sejahtera,” cetusnya.
Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dr. Ir Jamaluddin Jompa M.Sc menyampaikan rasa terima kasih kepada Yayasan JHL Merah Putih Kasih atas pemberian 100 bea siswa untuk mahasiswa Unhas. “Kisah hidup seorang Jerry Hermawan Lo sungguh sangat inspiratif,” tukasya.
Bea Siswa bagi Mahasiswa Asal Rampi
Atas rekomendasi PT Kalla Arebamma, mahasiswa asal Rampi mendapat alokasi bea siswa dari Yayasan JHL Merah Putih Kasih sebanyak 50 orang dari 100 bea siswa yang diterima Unhas. Secara simbolis, 50 bea siswa tersebut diterima dengan diwakili oleh Herman Lasoru, Tokey Tongko Majelis Adat Rampi.
Rampi adalah sebuah kecamatan sangat terpencil dan terisolir, terletak di Kab. Luwu Utara, Sulawesi Selatan, luas 1.565,66 km2, dan terdiri enam desa, yaitu Onondowa, Sulaku, Leboni, Tedeboe, Dodolo, dan Rampi. Jumlah penduduknyasebanyak 3.164 jiwa, terdiri 1.600 laki-laki dan 1.464 perempuan, dengan tingkat kepadatan penduduk 2 jiwa/km2.
BACA JUGA:Akal Bulus Selebgram Cianjur Gelapkan Dana Rp 1 Miliar Milik Advokat
Secara geografis, Rampi terletak di kawasan pegunungan Kambuno, dengan jalan menanjak setinggi 2.000 meter dari Masamba. Kemudian menurun sekitar 1.000 meter. Topografi yang berbukit-bukit membuat pembangunan infrastruktur jalan menjadi sulit dan buruk, dengan aksesibilitas terbatas.
Hal ini telah menyebabkan fasilitas jalan eksisting sangat tidak memadai – sulit dilalui – hanya bisa dijangkau dengan moda transportasi tertentu seperti kendaraan khusus atau bahkan melalui jalur sungai.
Jarak dari Desa Onondowa yang menjadi Ibukota Rampi, menuju Masamba kira-kira 86 km, dengan akses jalan yang ekstrem sulit dijangkau. Karena letaknya yang terpencil, Rampi memiliki sarana dan fasilitas kesehatan masih sangat terbatas.
Satu Puskesmas di Desa Sulaku, dengan tiga Puskesmas Pembantu, yaitu; Pustu Leboni, Pustu Onondowa, Pustu Tedeboe, serta dua Poskesdes Dodolo dan Poskesdes Rampi. Listrik non-PLN hanya memiliki 715 pelanggan.