Film Horor di Mata Mahasiswa, Catatan Ringan Nobar Jalan Pulang

Film Horor di Mata Mahasiswa, Catatan Ringan Nobar Jalan Pulang

Kegiatan nonton bareng film horor bertajuk Jalan Pulang, yang diadakan oleh kelas Mata Kuliah Komunikasi Gender yang mahasiswanya mayoritas Semester IV tapi ada juga mahasiswa Semester VI.-weradio.co.id-Fisip Uhamka

JAKARTA, Weradio.co.id - Cerita soal beragam kegiatan di kampus, tentu tak melulu selalu kuliah, diskusi-diskusi ilmiah, tugas pribadi atau tugas kelompok yang - disebutnya- selalu menumpuk. Namun kadang, ada jeda yang diciptakan untuk tawa, jerit, bahkan kelegaan emosional.

Kali ini, jeda itu datang dalam bentuk kegiatan nonton bareng film horor bertajuk Jalan Pulang, yang diadakan oleh kelas Mata Kuliah Komunikasi Gender yang mahasiswanya mayoritas Semester IV tapi ada juga mahasiswa Semester VI.

"Kunjungan ke DPR sudah, mendatangkan dosen tamu, presentasi kelompok dan pribadi sudah,nonton Pak," kata seorang mahasiswi Adna Fika Ardelia.

Dimotori seorang mahasiswi lain yang rupanya punya punya pengalaman soal berburu tiker, Silvy Andriyani jadilah sekitar 38 mahasiswa jurusan ilmu komunikasi FISIP Uhamka 'Nobar' pada Rabu 2 Juli 2025, di pertunjukkan pukul 17.00 di Bioskop Hollywood XX1 Kartika Chandra Jalan Gatot Subroto.

BACA JUGA:Danantara Gaet Investasi Rp 162,36 Triliun dari Arab Saudi

Kenapa pilihan Hollywood, entah hanya mahasiswa yang tahu. "Paling Murah Pak," kata Silvy Arkian, difasilitasi kampus yang menyediakan bus ,jadilah mereka menonton menantang nyali.Tentu tidak lupa, foto-foto dulu, biasa, kalau gak ada foto, "Entar dianggap Hoaks," kata Novri dan Reiyhan, dua mahasiswa  'vokalis' kelas, karena kerap aktif bertanya setiap kali kuliah. 

Kenapa Horor? 

Film horor memang punya tempat khusus di hati sebagian besar anak muda, termasuk mahasiswa. "Karena hasil voting di grup WA kelas, film ini paling banyak dipilh Pak," kata Silvy menjelaskan kenapa film ini yang ditonton.

Genre ini menawarkan sensasi yang sulit ditemukan di genre lain —adrenalin, kejutan, dan perasaan tidak aman yang justru dicari. Di balik ketegangan dan teriakan, ada ruang bagi penonton untuk meluapkan emosi, melepas stres, bahkan merasa lebih hidup. Tak heran bila pemutaran film Jalan Pulang malam itu mendapat animo tinggi.

BACA JUGA:KM Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Polda Bali Identifikasi 27 Korban 4 Orang Meninggal

“Kalau lagi jenuh sama tugas-tugas, nonton horor tuh kayak terapi,” ujar Reina Kasmarani. “Bukan cuma serem, tapi juga seru karena ditonton rame-rame. Kita jadi bisa ketawa bareng setelah kaget bareng.” 

Tentang Jalan Pulang 

Film Jalan Pulang adalah produksi lokal yang dirilis tahun ini dan mengusung konsep horor psikologis dengan balutan mistis khas Indonesia. Film Jalan Pulang menyuguhkan kisah perjuangan Lastini, seorang istri yang sedang bersedih atas kehilangan sang suami, Edward secara janggal dan misterius.

Namun, luka itu belum sempat pulih karena putri mereka, Arum jatuh sakit secara misterius juga. Kondisinya tak kunjung membaik karena pengobatan medis pun tidak bisa memberikan kesembuhan. Seiring waktu, Lastini mulai meyakini putrinya tidak mengalami penyakit biasa, namun ada hal gaib yang menguasai jiwa dan tubuh anaknya itu.